Lidah Manusia Bisa Merasakan Kalsium

Sensasi rasa ternyata tak terbatas manis, asam, asin, dan pahit, seperti kita ketahui selama ini. Beberapa tahun lalu, rasa umami yang merupakan sensasi sedap atau lezat seperti rasa gurihnya penyedap rasa telah diterima sebagai rasa kelima.

Tak cukup di situ saja karena lidah manusia mungkin dapat membedakan cita rasa keenam. Reseptor-reseptor indera pengecap yang menyebar di permukaan lidah manusa ternyata dapat merasakan kehadiran kalsium.

“Kalsium berasa calcium-y. istilah tersebut memang sangat asing. Kira-kira pahit dan sedikit asam,” ujar Michael Tordoff, pakar genetika perilaku dari Pusat Rasa Kimia Monell di Philadelphia, AS. Ia mengatakan timnya menyimpulkannya sebagai rasa kelima setelah melakukan serangkaian penelitian.

Menurutnya, manusia secara tidak sadar sebenarnya telah merasakan kalsium dalam air tawar meskipun kandunganya sangat kecil. Jika kandungannya kecil, rasa tersebut dapat diterima lidah. Namun, dalam kandungan banyak justru tidak enak.

Fenomena rasa kalsium itu mungkin berhubungan dengan tingkat rasa pahit dan kandungan kalsium pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Rasa kalsium inilah yang menurut Tordoff menyebabkan seseorang kadang-kadang tidak menyukai sayura-sayuran dan buha-buahan jenis tertentu.

Namun, hal tersebut tidak berlaku pada susu dan produk olahannya. Meskipun kadar kalisumnya tinggi, masih kalah kuat dengan lemak dan protein sehingga tak begitu terasa.

“Beberapa jensi hewan memiliki kememapuan pengecap kalsium sangat baik sehingga mereka dapat mencari dan mengonsumsi sesuai kebutuhan tubuhnya,” ujar Tordoff. Misalnya, badak yang sering menjilati tanah atau air laut.

Kemampuan mendeteksi kalsium ditentukan gen yang disebut CaSR. Gen tersebut ditemukan pada ginjal, otak, dan usus. “kami baru tahu kalau gen tersebut juga ada pada lidah,” ujar Tordoff.

<!–/ halaman berikutnya–>